Review
AI di Film Transcendence
Cara Kerja
AI pada film transcendence atau bisa disebut
juga Will Caster yang kesadaran,suara, dan pengetahuannya telah dipindahkan ke dalam PINN(physically
independent neural network) yang merupakan ciptaan Will Caster sebelum
meninggal dan berhasil. Sebelum Will caster dipindahan ke PINN, PINN sendiri
sudah merupakan AI yang dapat melihat sekitarnya dan berkomunikasi, dan pada
percobaan pertama, kesadaran monyet dapat dipindahkan dan membuat istrinya
ingin untuk memindahkan kesadaran Will caster dan semua pengetahuan nya dengan
cara merekam suara dan cara bicaranya. Sehingga semua pengetahuan dari Will
terdapat pada kompuer. Tanpa ada sensor atau apapun, Will dapat melihat sekitar
computer, mendengar seperti halnya manusia, lalu dapat berkomunikasi juga
layaknya manusia, dan pengetahuan yang dia pelajari pun tidak hilang. Saat
kesadaran dan pengetahuan will tidak hilang, dia meminta istrinya untuk
membantu agar dirinya dapat online, saat online dia dapat pergi ke mana pun, mengakses
segalanya melalui internet, dan mengontrol semua yang terhubung dengannya.
Karena AI tersebut dapat belajar sehingga dia dapat menciptakan nano teknologi
yang dapat menyembuhkan semua penyakit yang ada dan lingkungan yang rusak.
Dengan adanya nano teknologi yang akhirnya membuat will dapat membuat kembali
tubuhnya yang telah meninggal tersebut dan kesadarannya dan pengetahuan
dipindahkan ke tubuh yang dibuatnya. Hal itu membuat istri will takut dan untuk
menghentikannya disebarkan virus ke internet dengan konsekuensi tidak dapat
menggunakan internet kembali.
Analisis
Thinking
Humanly
AI di film ini dapat berkomunikasi layaknya
manusia namun hanya melalu computer. Dapat mendengar, berbicara, dan menjawab
layaknya Dr. Will caster saat masih hidup. Mimpinya untuk mengubah dunia
menjadi lebih baik pun tidak hilang.
Acting
Humanly
Pada saat Dr. Will caster (AI) baru
dipindahkan, dia meminta untuk keluar dan mencari tempat tinggal baru layaknya
manusia. Dan butuh berkembang dan tumbuh layaknya manusia. Membantu manusia
yang terluka juga bahwa AI dalam film ini berperilaku seperti halnya manusia.
Thinking
Rationally
Pada saat AI di film ini sedang merencanakn
untuk memperbaiki lingkungan dengan menggunakan nano teknologi, dan
mempertimbangkan untuk melakukan rencana tersebut yang akhirnya orang-orang
yang takut akan teknologi tersebut mencoba untuk menghentikannya dan AI
tersebut hanya bertahan dan tidak mau membunuh satu manusia pun.
Acting
Rationally
AI dalam film tersebut menyebutkan bahwa
faktanya manusia takut akan sesuatu atau teknologi yang tidak mereka ketahui,
sehingga orang-orang ingin menghentikkan padahal apa yang AI tersebut lakukan
adalah untuk kebaikan lingkungan dan mereka sendiri, dan pada akhirnya AI
tersebut menurunkan air yang berisi nano teknologi.
SUB AI
SUB AI pada film ini termasuk kedalam jenis :
1.
Expert System
AI
tersebut dapat belajar dan menyimpannya ke dalam memori untuk menciptakan nano
teknologi.
2.
Natural Language Processing
AI
tersebut dapat berkomunikasi dengan istrinya, dan pekerjanya menggunakan Bahasa
seperti halnya manusia.
3.
Speech Recognition
AI
tersebut juga dapat berbicara layaknya Will caster saat masih hidup.
4.
Computer Vision
AI
tersebut dapat melihat sekitar dan merepresentasikan dirinya sendiri melalui
computer saat berkomunikasi.
Pendapat
“Menurut saya AI dalam film ini sangat berguna
untuk masa depan, apalagi dengan adanya nano teknologi dapat mengganti sel yang
rusak/mati yang dapat menyembuhkan penyakit atau lingkungan. Namun AI disini
tidak dapat dikontrol oleh manusia yang menjadikan AI ini sangat
berbahaya,hanya mengandalkan kesadaran dari Dr. Will Caster yang belum tentu
itu adalah dirinya.”- Adhitya D.S
“Saya setuju dengan pendapat saudara
adhitya,tetapi ada beberapa hal yang sangat tidak mungkin untuk diwujudkan.
Salah satunya menghidupkan sesuatu yang sudah mati, Itu sudah sangat melewati
batas kemampuan manusia.”- Andhika Sakti Putra
“Menurut saya, teknologi AI ini hanya sekedar
program yang punya kelemahan, karena AI dibuat oleh manusia yang memiliki otak
dan hati untuk berpikir dan menyeleksinya, sedangkan mesin/AI/kecerdasan buatan
tidak mempunyai hati meskipun dapat di program sesempurna mungkin.Karena
Manusia dilahirkan, bukan diprogram.” – Fatullah Wildan
“Ternyata AI terus berkembang sampai akhirnya
DR caster bisa mengatasi berbagai macam penyakit dengan bantuan AI, membuat
Quantum Prosesor dan membuat sistem regerasi cell yang akhirnya dia
kembali utuh seperti manusia lagi. Teman kerjanya yang melihat bahaya dari DR
caster ahkhirnya berusaha menghancurkan pusat super komputer yang ada,
sayangnya mereka harus menggunakan teknologi manual, mengingat teknologi
komputer bisa disusupi oleh otak- otak dari AI. AI kini mendapat kemajuan
pesat. Masa kini seperti mobil yang bisa menyetir sendiri, kemenangan
komputer dalam kuis Jeopardy! di TV dan personal asisten
digital Siri, Google Now dan Cortana hanyalah
merupakan gejala-gejala perlombaan IT yang dipicu oleh investasi - investasi
yang belum pernah ada sebelumnya dan pembangunan yang mempunyai landasan teoritis
yang semakin matang. Pencapaian-pencapaian seperti ini mungkin akan
menjadi kurang penting dibandingkan dengan apa yang mungkin bisa dicapai dengan
AI. Manfaat yang ditimbulkan AI besar sekali segala sesuatu yang ditawarkan
oleh kebudayaan adalah produk dari intelijensi manusia. Kita tidak bisa
memprediksi apa yang mungkin kita dapat ketika intelijensi ini diperbesar
dengan alat yang mungkin terdapat pada AI, tetapi penghapusan perang, penyakit,
dan pengentasan kemiskinan tentu akan menjadi prioritas utama dalam daftar
semua orang. Keberhasilan dalam mencipta AI akan merupakan peristiwa paling
besar dalam sejarah manusia. Namun sayangnya, manfaat serupa itu boleh juga
merupakan proritas terakhir dalam daftar, kecuali kita mempelajari bagaimana
cara menghindari resiko - resiko yang mungkin timbul dari AI tersebut.”
-Helmi Chandra
“Perkembangan
komputer itu dijaman sekarang sangat bangus tetapi jangan lah sampai kita di
budakin
dengan teknologi karena nanti kita bisa males dengan kehidupan kita nanti.
Komputer bisa
mencari
tau tentang kondisi kita dan kehidupan sehari sehari kita maka kita bisa
mengngetahui
kesehatan
kita. Komputer juga bisa sebagai temen kita tapi kita harus juga sosial sesama
manusia
juga
karena dengan sosail dengan manusia kita bisa juga mendapat pengalaman hidup
juga bisa
membantu
kita saat kita susah.” – Radityo Bismo